Rumsyah Baduy adalah seorang perempuan muda asal wilayah Baduy Luar yang mendadak dikenal luas oleh publik Indonesia berkat pesonanya yang alami dan gaya hidupnya yang tetap bersahaja di tengah modernitas. Nama lengkapnya adalah Rumsyani, namun ia lebih dikenal luas dengan panggilan Rumsyah. Rumsyah berasal dari masyarakat adat Kanekes yang menetap di wilayah Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Komunitas ini terdiri atas dua bagian utama: kelompok Baduy Dalam yang sangat tertutup dan Baduy Luar yang lebih terbuka terhadap pengaruh luar. Rumsyah merupakan bagian dari masyarakat Baduy Luar, yang dikenal sedikit lebih terbuka terhadap dunia luar dibandingkan Baduy Dalam.
Nama Rumsyah Baduy mulai dikenal publik sejak akhir tahun 2023 hingga pertengahan 2024, terutama karena eksistensinya yang viral di media sosial seperti TikTok dan Instagram. Hal ini bermula dari unggahan para konten kreator yang datang berkunjung ke wilayah Baduy, yang kemudian menyoroti kepribadian dan karakter Rumsyah yang sederhana namun menawan. Tanpa riasan wajah, dengan pakaian tradisional khas Baduy, serta gaya bicara yang polos dan sopan, ia berhasil menarik perhatian banyak orang dari berbagai kalangan. Karismanya yang natural dan keramahannya saat menyambut pengunjung menjadikannya simbol baru dari sosok perempuan adat yang tetap bisa bersinar di era digital.
Walaupun tumbuh dalam lingkungan budaya yang menjunjung tinggi adat istiadat, Rumsyah tidak menolak sepenuhnya kehadiran teknologi dalam kehidupan sehari-harinya. Ia diketahui memiliki akun media sosial pribadi dan kerap membagikan aktivitasnya, baik secara mandiri maupun bersama tamu-tamu yang berkunjung ke desanya. Hal inilah yang kemudian membuka jalannya untuk dikenal secara nasional. Keberanian Rumsyah dalam mengekspresikan jati dirinya tanpa meninggalkan identitas budaya lokal membuatnya dicintai banyak netizen. Ia menjadi representasi perempuan adat yang bisa tampil percaya diri tanpa harus melepaskan akar tradisinya.
Tren Viral Ngonten Rumsyah Baduy Bersama Vilmei

Fenomena viral Rumsyah Baduy mencapai puncaknya ketika ia muncul dalam konten video bersama salah satu kreator populer bernama Vilmei. Vilmei dikenal sebagai seorang konten kreator yang kerap menjelajahi wilayah-wilayah pelosok di Indonesia dan menghadirkan konten interaktif bersama penduduk lokal sebagai ciri khasnya. Pertemuan Rumsyah dan Vilmei menjadi titik balik dalam popularitas Rumsyah di dunia maya. Awalnya, Rumsyah hanya terlihat sebagai sosok gadis desa yang menarik perhatian karena tutur katanya yang lembut dan penampilannya yang polos. Namun, setelah videonya bersama Vilmei tersebar, perhatian publik semakin memuncak.
Saat pembuatan konten berlangsung, Rumsyah secara tiba-tiba mengajukan permintaan kepada Vilmei, yang saat itu dianggap hanya gurauan ringan dalam suasana santai. Ia meminta dua hal: sebuah ponsel baru dan diajak pergi ke Jakarta. Awalnya, permintaan tersebut dianggap sebagai candaan biasa dalam format video TikTok. Namun, Vilmei merespons dengan serius. Tak lama kemudian, ia kembali menemui Rumsyah dan menghadiahkan sebuah ponsel merek Advan—salah satu produk gadget lokal yang cukup banyak digunakan masyarakat. Namun di sinilah letak awal kontroversi. Banyak warganet menduga bahwa ponsel yang diberikan adalah iPhone, yang memicu ekspektasi tinggi dan spekulasi di dunia maya.
Kehebohan ini semakin melebar ketika muncul komentar dari netizen yang merasa bahwa hadiah tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan Rumsyah Baduy. Terlebih lagi, konten video tersebut menunjukkan ekspresi Rumsyah yang agak kaku, sehingga memunculkan persepsi bahwa ia kecewa dengan hadiah yang diterima. Video dan potongan ekspresi Rumsyah kemudian viral dan menjadi bahan diskusi di berbagai platform, dari komentar santai hingga debat serius tentang rasa syukur, ekspektasi pemberian, hingga etika konten sosial di pedesaan. Fenomena ini mengangkat perbincangan yang lebih luas tentang batas etis eksploitasi konten oleh influencer di wilayah adat.
Keterlibatan Monti Sibolang Dengan Rumsyah

Setelah kontroversi soal pemberian ponsel oleh Vilmei kepada Rumsyah mencuat di media sosial, muncullah sosok Monti Sibolang, seorang konten kreator asal Banten yang turut menyoroti kejadian tersebut. Monti bukanlah figur asing di dunia TikTok, khususnya bagi netizen yang mengikuti dinamika konten seputar budaya lokal dan fenomena sosial yang tengah viral. Dengan gaya komunikasinya yang lugas dan cenderung blak-blakan, Monti mengunggah video reaksinya terhadap pemberian ponsel kepada Rumsyah Baduy, yang menurutnya menimbulkan kesan bahwa ada ketimpangan antara ekspektasi dan kenyataan.
Dalam video tersebut, Monti secara terang-terangan menyampaikan bahwa Vilmei hanya memberikan ponsel merek Advan, bukan iPhone seperti yang sempat diasumsikan banyak orang. Ungkapan tersebut disampaikannya dengan nada satir yang cukup tajam, menyiratkan bahwa Rumsyah Baduy sebenarnya kecewa namun tidak bisa mengungkapkan secara langsung. Pernyataan Monti pun memicu gelombang reaksi besar di kalangan warganet. Sebagian pihak mendukung langkah Monti karena dianggap berani menyuarakan hal yang dianggap ganjil, namun tak sedikit pula yang mengecamnya karena dinilai ikut memancing keributan yang seharusnya tidak perlu diperbesar.
Lebih dari itu, Monti juga dianggap oleh beberapa kalangan telah mengganggu privasi dan citra personal Rumsyah. Kritik tajam yang ia lontarkan melalui media sosial dinilai kurang etis, mengingat latar belakang Rumsyah yang berasal dari komunitas adat yang menjunjung tinggi kesantunan dan ketenangan dalam menyelesaikan masalah. Akibat dari ucapannya, Monti pun harus menghadapi tekanan dari publik berupa komentar negatif, kritik pedas, hingga ancaman pemboikotan akun. Situasi ini memperlihatkan bagaimana peran seorang influencer bisa berdampak luas—positif maupun negatif—terhadap persepsi publik, terutama jika tidak diiringi dengan sensitivitas terhadap konteks budaya setempat.