Kabupaten Berau adalah salah satu wilayah yang berada di Provinsi Kalimantan Timur dan dikenal memiliki kekayaan alam, budaya, serta peninggalan sejarah yang luar biasa. Terletak di sisi timur Pulau Kalimantan, daerah ini berfungsi sebagai gerbang utama menuju destinasi bawah laut populer, seperti kawasan Kepulauan Derawan. Namun, pesona Berau tidak hanya terbatas pada lautnya saja. Di balik hijaunya hutan tropis dan aliran sungai yang jernih, terdapat banyak hal yang dapat dijelajahi dan dipelajari oleh para pelancong, peneliti, hingga investor.
Baca juga : Open Trip Pulau Derawan
Bagi Nesian Trippers yang menyukai petualangan, budaya lokal, hingga wisata bahari kelas dunia, Berau adalah tujuan yang sangat tepat.
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
Kabupaten Berau secara geografis terletak di bagian utara Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Utara di sebelah utara. Luas wilayahnya mencapai sekitar 34.127 km² dengan jumlah penduduk lebih dari 250 ribu jiwa. Ibu kota kabupaten ini adalah Tanjung Redeb, sebuah kota kecil yang menjadi pusat pemerintahan sekaligus gerbang utama menuju berbagai destinasi wisata di wilayah Berau.
Wilayah Berau terdiri atas dataran rendah, perbukitan, dan daerah pesisir yang langsung menghadap Laut Sulawesi. Di wilayah pesisir inilah tersebar sejumlah pulau menawan yang eksotis, seperti Derawan, Maratua, Kakaban, hingga Sangalaki. Sedangkan bagian daratan Berau masih didominasi oleh hutan tropis lebat, sungai besar seperti Sungai Kelay dan Segah, serta keanekaragaman hayati yang luar biasa.
Sejarah Singkat Kabupaten Berau
Kabupaten Berau menyimpan jejak sejarah yang telah ada sejak era Kesultanan Berau. Pada abad ke-14 hingga ke-20, wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kesultanan Berau, yang memiliki hubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan besar di Nusantara, bahkan dengan pedagang Tiongkok dan Arab. Salah satu situs sejarah penting di Berau adalah Keraton Sambaliung, yang masih berdiri hingga saat ini dan menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau.
Kesultanan Berau pernah menjadi pusat kebudayaan dan pemerintahan lokal yang kuat. Tradisi dan budaya dari masa kesultanan ini masih bertahan di beberapa kampung adat dan sering ditampilkan dalam upacara adat atau pertunjukan budaya.
Keanekaragaman Budaya
Kabupaten Berau merupakan tempat tinggal bagi beragam etnis, di antaranya suku Banua, Dayak, Bajau, serta Bugis. Kehidupan multikultural ini menciptakan harmoni yang unik, di mana setiap suku mempertahankan tradisi dan adat istiadat masing-masing. Nesian Trippers akan menemukan berbagai bentuk seni tradisional seperti tari-tarian, upacara adat, musik tradisional, hingga kerajinan tangan yang khas.
Salah satu tradisi menarik yang bisa disaksikan adalah upacara adat Dayak di pedalaman Berau, termasuk ritual “Belian” yang digunakan sebagai media penyembuhan spiritual. Di sisi lain, suku Bajau di wilayah pesisir dikenal sebagai “pengembara laut” yang tinggal di rumah panggung di atas laut dan menggantungkan hidup dari hasil laut.
Ekonomi Kabupaten Berau
Perekonomian di Kabupaten Berau bertumpu pada sejumlah sektor utama, di antaranya pertambangan, kehutanan, perikanan, serta pariwisata. Salah satu komoditas utama yang menjadi andalan adalah batu bara, yang dikelola oleh beberapa perusahaan besar di kawasan ini. Namun, Berau juga terus mengembangkan sektor pariwisata sebagai salah satu tulang punggung ekonomi masa depan.
Sektor perikanan, terutama perikanan laut, memiliki potensi besar mengingat luasnya wilayah pesisir dan laut yang dimiliki. Hasil tangkapan seperti ikan tuna, kepiting, dan udang menjadi komoditas penting untuk pasar lokal dan ekspor.
Di bidang pertanian dan perkebunan, tanaman seperti kelapa sawit, karet, dan kakao banyak dikembangkan di wilayah pedalaman. Pemerintah Kabupaten Berau turut menggalakkan program pengembangan ekonomi kreatif yang berakar pada kekayaan budaya lokal, seperti batik bermotif khas Berau dan aneka kuliner tradisional.
Keajaiban Wisata Bahari : Kepulauan Derawan
Salah satu magnet wisata unggulan dari Kabupaten Berau yang telah dikenal hingga ke mancanegara adalah Kepulauan Derawan. Kepulauan ini terdiri dari beberapa pulau eksotis, yaitu Pulau Derawan, Maratua, Kakaban, Sangalaki, dan beberapa pulau kecil lainnya. Kepulauan ini merupakan bagian dari kawasan konservasi laut yang menjadi habitat berbagai spesies langka seperti penyu hijau, ubur-ubur tak menyengat di Danau Kakaban, hingga pari manta.
Pulau Derawan adalah pintu masuk utama dan terkenal dengan resort-resort terapung yang langsung menghadap ke laut biru jernih. Sementara itu, Pulau Maratua menawarkan sensasi menyelam dan snorkeling di antara terumbu karang yang masih alami dan berbagai jenis ikan warna-warni. Pulau Kakaban sangat unik karena memiliki danau air payau yang dihuni oleh ubur-ubur yang tidak menyengat — hanya ada dua tempat di dunia yang memiliki fenomena ini, yaitu Kakaban dan Jellyfish Lake di Palau.
Sedangkan Pulau Sangalaki menjadi lokasi peneluran penyu dan titik menyelam untuk bertemu dengan pari manta raksasa. Semua destinasi ini bisa dicapai dari Tanjung Redeb dengan speedboat, dan biasanya dikemas dalam paket wisata yang bisa Nesian Trippers nikmati secara terorganisir melalui agen lokal.
Keindahan Alam Daratan dan Ekowisata
Tak hanya memiliki kekayaan bahari, Kabupaten Berau juga menyuguhkan keindahan alam di wilayah daratannya yang tak kalah memukau. Hutan-hutan tropis di daerah pedalaman menyimpan kekayaan flora dan fauna yang sangat tinggi. Banyak spesies endemik Kalimantan seperti orangutan, bekantan, dan burung enggang masih bisa ditemukan di kawasan konservasi seperti Hutan Lindung Wehea dan Kawasan Segah.
Nesian Trippers yang gemar trekking atau ekspedisi alam bisa menjelajahi kawasan Sungai Kelay dan Sungai Lesan yang menawarkan panorama sungai hutan tropis yang masih alami. Di sini, ekowisata menjadi salah satu kegiatan unggulan yang memadukan wisata petualangan dan edukasi lingkungan.
Ekowisata di Berau juga melibatkan masyarakat lokal, terutama dalam program homestay di desa-desa adat. Selain memberikan pengalaman otentik bagi wisatawan, program ini turut meningkatkan kesejahteraan warga melalui pariwisata berkelanjutan.
Kuliner Khas Berau
Perjalanan di Berau belum lengkap tanpa mencicipi kekayaan kuliner lokal. Makanan khas Berau banyak berbasis hasil laut seperti ikan bakar sambal dabu-dabu, kepiting soka, hingga kerupuk amplang yang renyah. Salah satu hidangan khas yang wajib dicoba adalah “sate payau”, yaitu sate daging rusa yang dibumbui rempah khas Kalimantan.
Selain itu, Nesian Trippers juga bisa menikmati berbagai olahan ikan segar seperti pepes ikan, ikan kuah asam, dan sup kepala ikan yang banyak disajikan di rumah makan lokal di Tanjung Redeb. Jangan lupa juga untuk mencicipi kue tradisional seperti apam, lemang, dan wajik yang biasa hadir saat perayaan adat dan hari besar keagamaan.
Aksesibilitas dan Transportasi
Untuk mencapai Kabupaten Berau, Nesian Trippers bisa menggunakan jalur udara menuju Bandara Kalimarau di Tanjung Redeb. Bandara ini melayani penerbangan dari Balikpapan, Samarinda, bahkan beberapa kota besar di Indonesia. Dari Bandara Kalimarau, perjalanan ke pusat kota maupun pelabuhan menuju Derawan bisa ditempuh dengan kendaraan darat.
Di dalam kota, transportasi umum masih terbatas, tetapi tersedia taksi, ojek, dan rental kendaraan. Untuk menuju ke pulau-pulau wisata, tersedia speedboat dan kapal motor dari Pelabuhan Tanjung Batu. Fasilitas penunjang wisata seperti hotel, penginapan, dan restoran juga terus berkembang seiring meningkatnya jumlah wisatawan setiap tahun.
Tantangan dan Harapan untuk Masa Depan
Sebagai daerah yang sedang berkembang, Kabupaten Berau menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan. Aktivitas tambang dan deforestasi menjadi isu penting yang harus dihadapi dengan regulasi dan pengawasan ketat. Pemerintah daerah telah bekerja sama dengan LSM dan masyarakat adat dalam menjaga kawasan konservasi serta menerapkan pembangunan berwawasan lingkungan.
Dengan pengelolaan yang tepat, potensi Kabupaten Berau sebagai pusat wisata bahari dan ekowisata kelas dunia akan semakin kuat. Investasi di sektor pariwisata, infrastruktur, dan ekonomi kreatif menjadi harapan baru untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan menjaga warisan alam serta budaya yang dimiliki.